Senin, 14 Desember 2009

Ingin seperti Prita Mulyasari

Hari ini ada peristiwa yang membuatku "down".  Aku merasa seharusnya aku berani berkata "TIDAK" tapi entah kenapa mulut ini terasa terkunci.  Aku bertanya-tanya kenapa sich aku tidak bisa tegas pada orang lain yang jelas-jelas mengambil untung dari posisiku.

Ceritanya dimulai ketika aku kehilangan hape dan terpaksa mengurus ke kepolisian Resort, Timika sore ini.  Kenapa harus ke polisi, karena pihak GRAPARI Telkomsel mensyaratkan demikian jika ingin nomor yang hilang bisa di aktifkan kembali.  Masalahnya adalah saya diminta untuk membayar biaya Administrasi sebesar Rp. 20.000,- rupiah padahal jelas-jelas antrean sebelum saya tidak di mintai ongkos Administrasi. Saya bertanya-tanya apakah karena saya orang Jawa dan wanita sehingga diperlakukan beda dari mereka (masyarakat Papua).  Saya tidak mempermasalahkan uang, tidak sama sekali.

Saya mencintai Papua, karena disinilah suami mencari nafkah dan menghidupi kami.  Namun terkadang ada saja oknum seperti ini , meskipun di Kepolisian.  Pernahkah kamu mengalami peristiwa diskriminatif seperti saya?

Gimana ya cara supaya aku bisa tegas jika menghadapi peristiwa serupa?  Dan menjadi pribadi yang tegas dan berani menyuarakan isi hati seperti Prita Mulyasari? Tidak takut untuk beropini selama kita yakin apa yang kita yakini sebagai sesuatu yang benar.  Need your advice, friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar