Kamis, 29 Oktober 2009

Selasa, 27 Oktober 2009

Happy Blogger Day

Just realize that today is Blogger Day.  Happy Blogger Day!
I think blogging is a great way to share 2 L (life and love).






Image: Courtesy of ibukerte

Senin, 26 Oktober 2009

Makin praktis dengan bumbu siap pakai

Sudah seminggu ini aku sendirian di rumah dengan putriku Rakhma karena suami mendapatkan tugas dari atasannya untuk menservice trafo di Tembagapura.  Sedih sich tapi mau gimana lagi tetap harus di jalani.  Yang jelas aku lebih sibuk dari pada biasanya.  Apalagi sekarang aku punya kesibukan baru yaitu ngurus toko online Timikaunique.  Alhamdullillah sudah mulai ada permintaan batik papua dan kerajinan papua setelah blogging hampir 4 bulan.  Not bad.  LOL.



Seminggu ini aku terbantu sekali dengan bumbu siap pakai yang aku buat sendiri.  Resepnya aku contek dari internet.  Klik link berikut ini Makin Praktis dengan bumbu siap pakai.  Intinya sich kita bikin 4 bumbu dasar yaitu putih, kuning, merah, sama orange.  Nach masing-masing bumbu bisa di bikin bermacam-macam sayur.  Misalnya nich bumbu putih bisa di bikin untuk soto, sayur bobor.  Terus kalau bumbu kuning untuk bikin sayur opor, ayam goreng kuning dst.   
"Bumbu siap pakai ini menghemat waktu 40% di banding kalau kita mesti kupas and uleg-uleg bumbu-bumbu tersebut
Bayangkan kalau mau bikin opor ayam tinggal cuci ayam, siapkan air kemudian, masukkan bumbu siap pakai, tambahin serai, daun salam, daun jeruk, tambahkan santan, taburi bawang merah.  SUDAH! More time for doing networking. LOL.


Selasa, 13 Oktober 2009

Banner ibukerte

Banner ibukerte berubah dari template asal yang "Red Planet". I love it. Aku desain sendiri lho. Gimana bagus ga? Sebenarnya masih belum puas sich tapi kapan-kapan aku ganti lagi.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Travel Back to Timika; Candies save my life!

Kami kembali ke Timika kemarin tanggal 7 oktober setelah menjalani liburan selama hampir 1,5 bulan. Rute yang kami tempuh sangat melelahkan yaitu Solo-Jakarta-Surabaya-Makasar-Timika. Kami check in di Bandara Solo pukul 15.00 WIB dan sampai di Bandara Mozes Kilangin, Timika keesokan harinya pukul 05.00 WIT. Penerbanganku dengan Airfast tidak seperti biasanya bikin aku super duper capek. Karena berada di ketinggian terlalu lama, telingaku mengalami nyeri yang cukup parah. Aku hampir menangis karena menahan sakit. Thanks god, candies save life.

Image: www.sxc.hu

Permen-permen itu menyelamatkan nyawaku padahal sebelumnya tidak pernah aku hiraukan. Pramugari sering menawarkan permen ketika kami akan terbang tetapi lebih sering kusimpan daripada ku telan. Akibatnya sifat "cuek" ku itu, aku mengalami nyeri telinga karena perbedaan tekanan. "Permennya di telan dek, terus kepalamu nunduk" begitu kata suamiku."Yeach aku sudah telan tapi kenapa masih sakit" balasku sambil megang telingaku yang sakit. "Gimana dong mas.....". Aku sempet mo nangis dan panik. Tetapi untunglah tak seberapa lama setelah itu pesawat landing, dan aahhh..telingaku dah normal lagi. Ternyata memang begitu prosesnya. Harus sabar dan permennya harus ditelan hingga telinga bunyi "puk-puk". Terima kasih permen, kamu menyelamatkan nyawaku dan kepanikanku.

And make sure it wont happen to you. cukup saya saja he..he..he..


Minggu, 04 Oktober 2009

Langkah jitu beralih ke popok kain


by ibukerte

Tidak mudah meninggalkan popok sekali pakai dan beralih ke popok kain. Ini adalah pengalamanku sebagai ibu rumah tangga dengan putri usia 1,5 tahun. Popok kesukaanku adalah Mamy Poko. Aku rasa tidak usah aku sebut kan sebabnya :). Banyak ibuk rumah tangga addicted to this product. Aku bukannya anti popok sekali pakai and pro popok kain karena kenyataanya aku masih menggunakan popok sekali pakai dalam kondisi tertentu. Tetapi aku punya keinginan untuk berubah dan perlahan-lahan kembali ke popok kain. Sesekali aku masih menggunakan popok sekali pakai kalau pergi ke Mall atau perjalanan jauh. Namun setidaknya ada perbedaan. Dahulu kalau tidur putriku masih pake popok sekali pakai namun sekarang udah enggak sama sekali. Doakan selalu bisa menjalankan misi ini.

Sebenarnya ada beberapa pertimbangan kenapa aku mulai beralih ke popok kain, di antaranya:

1. Harga, Harga dan harga. Harga popok per biji masih mahal. Dan kalau di hitung-hitung secara matematis jika sebulan menghabiskan Rp. 100.000,00 untuk popok maka setahun kita menghabiskan 1 juta lebih. Mendingan untuk beli kebutuhan lain yang lebih penting kan ibu-ibu?

2. Isu Lingkungan. Popok sekali pakai terurai dalam jangka waktu bertahun-tahun. Dan bahkan beberapa merek popok terbuat dari plastik murni dimana lebih sulit terurai di alam dan merupakan munsuh lingkungan.

3. Faktor si anak. Umur anakku sudah menjelang 2 tahun. Sudah saatnya anak belajar untuk pipis sendiri (toilet training). Bukankah lebih awal lebih baik.

Tips-tips sukses kembali ke popok kain


1. Dukungan dari suami. Sebagai mitra sejajar kita, tentunya dukungan suami diperlukan supaya masa transisi berjalan lancar.

2. Jalani saja dulu. Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru. Percaya dech segala sesuatu akan lebih mudah jika dimulai dengan “di jalani dulu aja”

3. Be flexible. Kalau terpaksa tidak bisa pakai popok kain misalnya lagi mo kondangan, atau pergi jalan-jalan ke mall, pakai popok sekali pakai juga ga masalah. Paling tidak kita mengurangi penggunaannya.

4. Kenali pola buang air kecil anak anda sehingga ketika sudah “saat”nya, bawa anak anak anda ke toilet dan ajarkan untuk buang air sendiri. Kadang anak belum mengerti maksudnya apa, tapi yang lebih penting adalah proses belajar itu sendiri. Cara ini juga untuk mengurangi anak pipis di celana.

Memilih popok kain



Saat ini di internet banyak popok kain yang di tawarkan. Seperti yang di tawarkan di blog http://reusablediaper.wordpress.com. Popok kain yang mereka tawarkan modelnya mirip dengan popok sekali pakai namun bahannya dibuat dari kain handuk. Sehingga menyerap pipis lebih banyak dan tidak melebar kemana-mana. Namun masih tetap berbeda dengan popok sekali pakai, yang namanya popok kain ya tetap bisa bocor. Cuma bedanya pipisnya ga kemana-mana dan kalau sudah basah ya harus di cuci lagi. Aku suka produk ini. Menurutku produk ini mendukung kampannye go green.

Nah para ibu, tidak usah takut untuk memakaikan putra/putri anda popok kain kembali. Dan kalau sudah biasa menggunakan popok kain, ceritakan ke ibu-ibu yang lain. Kisah anda tentu menginspirasikan banyak orang untuk kembali ke popok kain yang terbukti lebih ekonomis dan tentu saja baik untuk lingkungan.