Minggu, 04 Oktober 2009

Langkah jitu beralih ke popok kain


by ibukerte

Tidak mudah meninggalkan popok sekali pakai dan beralih ke popok kain. Ini adalah pengalamanku sebagai ibu rumah tangga dengan putri usia 1,5 tahun. Popok kesukaanku adalah Mamy Poko. Aku rasa tidak usah aku sebut kan sebabnya :). Banyak ibuk rumah tangga addicted to this product. Aku bukannya anti popok sekali pakai and pro popok kain karena kenyataanya aku masih menggunakan popok sekali pakai dalam kondisi tertentu. Tetapi aku punya keinginan untuk berubah dan perlahan-lahan kembali ke popok kain. Sesekali aku masih menggunakan popok sekali pakai kalau pergi ke Mall atau perjalanan jauh. Namun setidaknya ada perbedaan. Dahulu kalau tidur putriku masih pake popok sekali pakai namun sekarang udah enggak sama sekali. Doakan selalu bisa menjalankan misi ini.

Sebenarnya ada beberapa pertimbangan kenapa aku mulai beralih ke popok kain, di antaranya:

1. Harga, Harga dan harga. Harga popok per biji masih mahal. Dan kalau di hitung-hitung secara matematis jika sebulan menghabiskan Rp. 100.000,00 untuk popok maka setahun kita menghabiskan 1 juta lebih. Mendingan untuk beli kebutuhan lain yang lebih penting kan ibu-ibu?

2. Isu Lingkungan. Popok sekali pakai terurai dalam jangka waktu bertahun-tahun. Dan bahkan beberapa merek popok terbuat dari plastik murni dimana lebih sulit terurai di alam dan merupakan munsuh lingkungan.

3. Faktor si anak. Umur anakku sudah menjelang 2 tahun. Sudah saatnya anak belajar untuk pipis sendiri (toilet training). Bukankah lebih awal lebih baik.

Tips-tips sukses kembali ke popok kain


1. Dukungan dari suami. Sebagai mitra sejajar kita, tentunya dukungan suami diperlukan supaya masa transisi berjalan lancar.

2. Jalani saja dulu. Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru. Percaya dech segala sesuatu akan lebih mudah jika dimulai dengan “di jalani dulu aja”

3. Be flexible. Kalau terpaksa tidak bisa pakai popok kain misalnya lagi mo kondangan, atau pergi jalan-jalan ke mall, pakai popok sekali pakai juga ga masalah. Paling tidak kita mengurangi penggunaannya.

4. Kenali pola buang air kecil anak anda sehingga ketika sudah “saat”nya, bawa anak anak anda ke toilet dan ajarkan untuk buang air sendiri. Kadang anak belum mengerti maksudnya apa, tapi yang lebih penting adalah proses belajar itu sendiri. Cara ini juga untuk mengurangi anak pipis di celana.

Memilih popok kain



Saat ini di internet banyak popok kain yang di tawarkan. Seperti yang di tawarkan di blog http://reusablediaper.wordpress.com. Popok kain yang mereka tawarkan modelnya mirip dengan popok sekali pakai namun bahannya dibuat dari kain handuk. Sehingga menyerap pipis lebih banyak dan tidak melebar kemana-mana. Namun masih tetap berbeda dengan popok sekali pakai, yang namanya popok kain ya tetap bisa bocor. Cuma bedanya pipisnya ga kemana-mana dan kalau sudah basah ya harus di cuci lagi. Aku suka produk ini. Menurutku produk ini mendukung kampannye go green.

Nah para ibu, tidak usah takut untuk memakaikan putra/putri anda popok kain kembali. Dan kalau sudah biasa menggunakan popok kain, ceritakan ke ibu-ibu yang lain. Kisah anda tentu menginspirasikan banyak orang untuk kembali ke popok kain yang terbukti lebih ekonomis dan tentu saja baik untuk lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar